Jumat, 24 Mei 2013

Pasta Untuk Makan Malam Yang Menyehatkan

Sudah banyak sekali para instruktur kebugaran serta para orang-orang terkenal yang mengurangi dan bahkan cenderung menghindari asupan karbohidrat pada saat makan malam. Karena dengan mengkonsumsi karbohidrat pada malam hari membuat berat badan semakin bertambah.  

berbagai macam bentuk pasta
Pasta yang terbuat dari gandum ternyata juga sangat bermanfaat, sebab kaya akan serat, rendah kalori serta mengandung mineral yang penting seperti magnesium, besi, kalsium, selenium, seng juga mangan.  

Dengan kandungan mineral yang penting bagi kita untuk menjaga kesehatan tulang, dapat mengontrol denyut jantung, memelihara otot, serta sangat penting sekali peranannya dalam pertumbuhan dan regenerasi sel tubuh kita. 

Mengingat betapa tingginya bahaya konsumsi nasi bagi para penderita diabetes dan juga orang-orang yang perduli pada kesehatannya. Ada satu cara yang diyakini sebagai diet jenis baru.  Untuk menurunkan resiko terserang diabetes serta serangan jantung

Selain itu pasta mengandung karbohidrat yang kompleks yang nantinya akan dicerna secara bertahap, sehingga gula darah tidak akan mengalami peningkatan secara drastis serta dapat memberikan energi untuk waktu yang cukup lama sehingga membuat kita tidak merasa cepat lapar

pasta dengan tomat dan basil
Pasta juga memiliki nilak indeks glikemik yang rendah bila dibandingkan dengan nasi, karena pasta memiliki serat sehingga akan diserap dan dicerna secara perlahan dan bertahap. Sehingga sangat disarankan untuk para penderita diabetes dan juga untuk orang yang ingin diet untuk melangsingkan tubuh.  

Dalam sebuah penelitian telah terungkap bahwa dengan cara mengkonsumsi semangkuk pasta pada saat makan malam ternyata dapat mengurangi resiko diabetes juga resiko serangan jantung.  

Saat mereka sedang berpuasa dari pagi hingga petang dan biasanya akan mengkonsumsi makanan yang tergolong berat yang mengandung karbohidrat pada malam harinya. Ternyata orang-orang tersebut mengalami perubahan kurva sekretin leptin.

Para peneliti tersebut meneliti sekitar 78 orang responden yang bekerja sebagai polisi, yang melakukan pola makan seperti pada saat melakukan puasa yaitu hanya mengkonsumsi karbohidrat pada saat makan malam, atau mengendalikan berat badannya dengan konsumsi karbohidrat selama siang hari. 

Enam bulan kemudian, para peneliti menemukan efek dari diet tersebut pada sekresi dari 3 jenis hormon, yaitu leptin yang merupakan hormon yang berpengaruh pada rasa kenyang, ghrelin yang merupakan yang merupakan hormon rasa lapar, serta adiponectin yang merupakan hormon yang menghubungkan resistensi insulin, obesitas, serta sindrom metabolisme.  

Para peneliti dan ilmuwan ini menemukan pola makan yang dapat meningkatkan rasa kenyang serta memberikan pengaruh pada produksi hormon yang berhubungan dengan faktor resio serangan jantung

Pada saat berpuasa, orang cenderung makan banyak pada malam harinya sehingga merangsang hormon leptin serta hormon adiponectin sehingga memicu berat badan berlebihan atau obesitas serta dapat memicu resiko diabetes serta serangan jantung.


.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar