Sabtu, 08 Juni 2013

Madu Sebagai Alternatif Pengganti Gula


Penderita penyakit diabetes cenderung membatasi konsumsi gula, sehingga sering kali menjadi korban dari promosi gula diet buatan agar dapat mengontrol kadar gula darah.

Dan sedikit sekali orang yang melirik madu sebagai alternatif pilihan pengganti gula, pasalnya banyak penderita diabetes menganggap bahwa madu memiliki kandungan gula tinggi. 

madu sebagai pengganti gula
Pendapat ini tidaklah salah secara sepenuhnya, Prof.Dr. Aznan Lelo, Sp.FK,Ph.D, seorang ahli produk perlebahan dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, menilai madu dapat dihadikan sebagai pengganti gula yang efektif dan aman bagi pengidap diabetes

Seandainya ada kasus gula darah menjadi meningkat setelah minum madu, bisa jadi madu itu adalah madu palsu.   

Pengidap diabetes, insulin dari luar memang sangat dibutuhkan untuk merubah gula menjadi energi. Jika tidak ada insulin, maka kadar gula menjadi naik. Madu justru mengandung fruktosa yang dapat merangsang produksi insulin pada tubuh. 

Jadi gula dan madu memiliki cara kerja yang berbeda. Gula membutuhkan insulin untuk dirubah menjadi energi, sedangkan madu malah memacu produksi insulin pada tubuh secara alami

Ia memberi contoh, kasus bayi dengan berat badan berlebih, sekitar 5 kg, karena orangtuanya menderita diabetes yang hampir saja menjalani cangkok pankreas. Yang akhirnya setelah mengkonsumsi madu secara rutin, berat badan bayi itu berangsur-angsur turun.

Dan hasil pemeriksaan medis pada bayi tersebut menunjukkan adanya perbaikan secara signifikan terhadap produksi insulin dalam tubuhnya. 

Meskipun terbukti secara efektif dapat menekan laju gula darah dan mampu merangsang pertumbuhan insulin secara alami, pengidap diabetes harus tetap waspada saat mengkonsumsi madu. Yang sering terjadi adalah penggunaan produk madu yang tidak murni atau palsu

Artinya , madu tersebut sudah dicampur dengan air atau gula yang dapat mengurangi khasiat madu yang sebenarnya. 

Madu yang baik memilki kandungan air tak lebih dari 18%, sehingga madu terlihat sangat kental. Salah satu tanda bahwa madu tersebut telah dicampur dengan air adalah terjadinya fermentasi.

Cara yang paling mudah adalah dengan membuka tutup botolnya. 

Jika muncul letupan, berarti telah terjadi fermentasi yang menandakan madu tersebut telah dicampur dengan air.  

Madu yang murni bila dituang diatas kertas tidak akan menyebar, seperti halnya air. Dan satu lagi cara yaitu dilihat dari warnanya. Jika warnanya hitam dan pekat maka kadar mineralnya semakin tinggi. 

Selain efektif dan aman digunakan sebahai pengganti gula untuk pengidap diabetes, dengan kandungan air yang relatif sedikit jika dibandingkan dengan produk lebah yang lain, madu sangat cocok sekali dimanfaatkan untuk keperluan kesehatan. 

Badan kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan lima konsep madu dan kesehatan, diantaranya sebagai antimikroba, sumber energi, sumber antioksidan, sumber nutrisi dan meningkatkan daya tahan tubuh.  

Madu sebagai antimikroba. Madu biasa dimanfaatkan untuk menetralkan melepuh dan luka bakar seperti salep. Dengan cara mengoleskan madu pada bagian kulit yang luka akan mengurangi resiko timbulnya kerutan maupun noda seperti bekas hitam pada luka.

Ini terjadi karena madu secara alami mengandung antibakteri, penghasil viscous yang menjadi penahan terhadap hilangnya cairan dan invasi bakteri pada luka dalam mencegah infeksi. 

Mengandung enzim yang dapat meningkatkan proses penyembuhan, serta dapat menyerap nanah sehingga membantu membersihkan luka dan mengurangi rasa nyeri.


Madu sebagai sumber antioksidan memiliki manfaat untuk menekan terjadinya pengaruh buruk radikal bebas yang berasal dari udara dan makanan serta minuman. Dan cocok untuk mengurangi resiko penuaan dini dan beragam penyakit degeneratif akibat pengaruh dari radikal bebas. 

Madu sering dicampurkan dalam masakan sebagai pemanis dan perasa yang menyehatkan. Tiga sendok madu sama dengan seperempat gelas gula. 

  • Cukup Dua Sendok Sehari
Madu baik untuk kesehatan dan juga bisa mengembalikan energi secara spontan, dibandingkan dengan bermacam-macam suplemen yang tak jarang biasanya mengandung pemanis buatan dan kafein. 

Dengan mengkonsumsi dua sendok madu setiap hari diyakini mampu membantu meningkatkan daya tahan tubuh.  

Selain itu madu memiliki berbagai macam nutrisi yang sangat diperlukan bagi tubuh agar tetap sehat dan bugar. Diantaranya air, gula, banyak mineral seperti Glukosa, Fruktosa, Magnesium, Kalium, Potasium, Sodium, Klorin, Besi, Fosfat, dan Sulfur. Dan juga Vitamin B1, B3, B5, B6, C, D2, K, enzim amilase, incertase, fosfatase, katalase, dan peroksidase, serta asam organik yaitu AA, dan PG acetylcholine.  

manfaat madu untuk kesehatan
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa jenis lebah yang dapat menghasilkan kualitas madu yang yang baik ternyata cukup terbatas dan biasanya hidup di wilayah yang memiliki empat musim seperti di Eropa dan Mediterania, serta beberapa jenis lebah dari Afrika. 

Sehingga tidak mengherankan jika madu yang berasal dari daerah tersebut harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan madu jenis lokal yang terdapat di Asia dan Indonesia

Namun, anda tak perlu berkecil hati, madu lokal pun masih sangat layak untuk dimanfaatkan, yang terpenting adalah bagaimana memilik madu yang murni, sehingga anda mendapatkan khasiatnya secara maksimal termasuk bagi pengidap diabetes. 

  • Efek Farmakologis Madu
Banyak orang menganggap bahwa obat itu identik dengan bahan-bahan kimia yang harus berbentuk pil, kapsul, maupun serum yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui alat suntik. 

Padahal madu juga bisa dikatakan sebagai obat yang alami sekaligus bahan yang berkhasiat untuk memperbaiki fungsi organ dalam tubuh dan menjaga kebugaran tubuh

Berikut ini adalah berbagai macam efek farmakologis pada madu yang telah dibuktikan dan diakui melalui berbagai kajian :


  • Sebagai sumber kalori dan energi sehingga cocok dijadikan sebagai pilihan pengganti energi seketika.
  • Memiliki sifat antimikroba seperti yang telah dibuktikan oleh para peneliti karena mengandung antibakteri dan mampu menyerap dan membunuh bakteri.
  • Sebagai antiseptic.
  • Dapat meningkatkan stamina
  • Membantu proses pencernaan dan penyembuhan asam lambung.
  • Dapat membantu memulihkan fungsi saraf.
  • Aman bagi pengidap diabetes karena mengandung fruktosa yang tinggi sehingga mampu merangsang produksi insulin secara alami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar